Halaman

Selamat Datang di RamaShanida.blogspot.com Contak Wa : 081220064677

Sabtu, 04 Oktober 2014

SURAT DARI IBU

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - SURAT DARI IBUWahai anakku, Surat ini datang dari Ibumu yang selalu dirundung sengsara… Setelah berpikir panjang Ibu mencoba untuk menulis dan menggoreskan pena, sekalipun keraguan dan rasa malu menyelimuti diri. Setiap kali menulis, setiap kali itu pula gores tulisan terhalang oleh tangis, dan setiap kali menitikkan air mata setiap itu pula hati terluka… Wahai anakku! Sepanjang masa yang telah engkau lewati, kulihat engkau telah menjadi laki-laki dewasa, laki-laki yang cerdas dan bijak! Karenanya engkau pantas membaca tulisan ini, sekalipun nantinya engkau remas kertas ini lalu engkau merobeknya, sebagaimana sebelumnya engkau telah remas hati dan telah engkau robek pula perasaanku. Wahai anakku… 25 tahun telah berlalu, dan tahun-tahun itu merupakan tahun kebahagiaan dalam kehidupanku. Suatu ketika dokter datang menyampaikan kabar tentang kehamilanku dan semua ibu sangat mengetahui arti kalimat tersebut. Bercampur rasa gembira dan bahagia dalam diri ini sebagaimana ia adalah awal mula dari perubahan fisik dan emosi… Semenjak kabar gembira tersebut aku membawamu 9 bulan. Tidur, berdiri, makan dan bernafas dalam kesulitan. Akan tetapi itu semua tidak mengurangi cinta dan kasih sayangku kepadamu, bahkan ia tumbuh bersama berjalannya waktu. Aku mengandungmu, wahai anakku! Pada kondisi lemah di atas lemah, bersamaan dengan itu aku begitu grmbira tatkala merasakan melihat terjangan kakimu dan balikan badanmu di perutku. Aku merasa puas setiap aku menimbang diriku, karena semakin ha....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Selasa, 23 September 2014

MEMAAFKAN

Memaafkan Susah memang sakitnya itu disiniii niii.. :D
Dari banyak orang yang saya temui dan buku yang saya baca, saya menemukan bahwa salah satu hal terbesar yang menyebabkan seseorang kehilangan kebahagiaan adalah perasaan dendam. Sebuah kejadian di masa lalu telah dibiarkan menghancurkan kebahagiaan di hari ini. Seperti yang terjadi pada seorang sahabat, selama bertahun-tahun tidak mau bertegur-sapa dengan ibu kandungnya sendiri. Ketika saya mencoba mengingatkan, alasannya selalu sama, "Mama tidak layak mendapat maaf, aku sudah dibuat terlalu sakit hati."
           Ah, seandainya ia menggunakan hak pilihnya untuk memaafkan pastilah ia akan mengalami kebebasan jiwa. Hanya dengan memaafkan akan mengalir sukacita dan kebahagiaan yang tidak pernah terbayang sebelumnya. Sayangnya, hak pilih untuk memaafkan tersebut telah ia serahkan pada kejadian sepuluh tahun silam, ketika sang mama berlaku kurang bijak dalam mendisiplinkan sang anak.
       Setiap kali bicara mengenai "memaafkan" saya selalu mengingat C.S. Lewis yang pernah menulis, "Orang pertama yang Anda bebaskan ketika memaafkan adalah diri Anda sendiri." Atau dalam kalimat Konfusius, "Ketika Anda menyerang seseorang dengan dendam di hati, Anda sedang membangun dua kuburan." Senada dengan itu saya memiliki suatu kesimpulan cara pandang, "Bila seseorang menghargai dirinya sampai pada level cukup saja, maka ia tidak memiliki alasan apapun untuk tidak memaafkan siapapun."
      Kesimpulan diatas dengan kata lain mau mengatakan bahwa hanyalah orang-orang yang tidak menghargai dan tidak mencintai dirinya sendiri yang mempertahankan dendam di dalam hatinya. Pertanyaannya adalah, bila seseorang tidak mampu menghargai atau mencintai dirinya sendiri, mungkinkah ia mampu dengan tulus menghargai atau mencintai orang lain? Jawabnya tentu saja tidak mungkin. Bagaimana dengan Anda?

By"andriwongso"